My mine

Home (2) My Laporan (4) My Note (1)

Kamis, 26 Desember 2013

Karakteristik Unsur Halogen


PERCOBAAN IV
Karakteristik Unsur – Unsur Halogen

I.       Tujuan.
        Adapun tujuan pada percobaan ini adalah mahasiswa dapat mempelajari sifat- sifat unsur halogen dan senyawa.

II.       Alat dan Bahan.
      Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
A.    Alat.
1.      Spatula
2.      Pipet Tetes
3.      Rak Tabung Reaksi
4.      Tabung Reaksi

B.     Bahan.
1.      Kloroform
2.      Larutan KI 0,5 M
3.      Larutan KBr 0,5 M
4.      Larutan NaF 0,5 M
5.      Larutan KCl 0,5 M
6.      Larutan AgNO3 0,1 M
7.      Larutan NaOH 0,1 M
8.      Indikator PP
9.      Padatan  KMnO4
10.  Padatan MnO2
11.  Kertas Saring
12.  Larutan HCl Pekat
13.  Larutan PeCl3 0,5 M


Adapun hasil pengamatan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
·         D1. A :  Pembuatan Unsur Halogen
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
0,5 gram MnO2 + HCl pekat ditutupi kertas saring yang telah ditetesi indicator PP dan NaOH
Larutan berwarna hitam, warna ungu pada kertas saring lambat hilang
2.
0,5 gram KMnO4 + HCl ditutupi kertas saring yang telah ditetesi indicator PP dan NaOH
Larutan berwarna ungu dan terdapat gelembung gas, warna ungu pada kertas saring cepat hilang

·         D2. A : Uji Sifat – Sifat Unsur Halogen
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
NaF + AgNO3
Larutan bening dan kelarutan paling larut (++++)
2.
KCl + AgNO3
Larutan sedikit keruh dan kelarutannya (+++)
3.
KBr + AgNO3
Larutan keruh dan kelarutan (++)
4.
KI  + AgNO3
Larutan warna kuning keruh dan kelarutannya (+)

Keterangan :
           (++++)   : Paling Larut
           (+++)     : Banyak Larut
           (++)       : Sedikit Larut
           (+)         : Sukar Larut





·         D2. B : Uji Sifat – Sifat Unsur Halogen
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
2.

3.

4.

5.
1 ml FeCl3 + 1 ml NaOH
1 ml FeCl3 + 1 ml NaOH + 1 ml NaF
1 ml FeCl3 + 1 ml NaOH + 1 ml KCl
1 ml FeCl3 + 1 ml NaOH + 1 ml KBr
1 ml FeCl3 + 1 ml NaOH + 1 ml KI
Larutan kuning bening
Larutan menjadi kuning keruh

Larutan berwarna kuning muda

Larutan berwarna bening tua

Larutan berwarna merah pekat dan ada sedikit endapan hitam
6.

7.

8.

9.
1 ml FeCl3 + 1 ml NaOH + 1 ml NaF + 1 ml CHCl3
1 ml FeCl3 + 1 ml NaOH + 1 ml KCl + 1 ml CHCl3
1 ml FeCl3 + 1 ml NaOH + 1 ml KBr + 1 ml CHCl3
1 ml FeCl3 + 1 ml NaOH + 1 ml KI + 1 ml CHCl
Larutan bening keruh dan tidak menyatu

Larutan tidak menyatu dan tidak berubah warna
Larutan tidak menyatu dan tetap berwarna kuning tua
Larutan tidak menyatu dan tetap berwarna merah pekat


VII. Pembahasan
Halogen berasal dari bahasa yunani yang berarti pembentukkan garam. Unsur-unsur golongan halogen yang terhimpun dalam golongan 17 pada system periodic semuanya bereaksi secara langsung dengan logam membentuk garam dan juga sangat reaktif dengan beberapa unsur non logam. Fluorin merupakan unsur yang paling reaktif. Semua unsur halogen mempunyai tujuh elekrtron valensi. Unsur-unsur halogen menunjukan kemiripan golongan yang sangat dekat . Fluorin (unsur pertama dalam golongan halogen) berbeda dalam beberapa hal dengan unsur-unsur lainnya yang segolongan. (Wulanda K. Daud. 2007).
Unsur golongan VIIA ini merupakan unsur nonlogam paling reaktif. Unsur-unsur ini tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Oleh karena itu unsur-unsur nonlogam ini dinamakan halogen, yang berasal dari kata halo dan genes yang artinya pembentuk garam. Unsur nonlogam yang termasuk ke dalam golongan Halogen yaitu Fluor (F2), Klor (Cl2), Brom (Br2), Iodium (I2), dan Astatin (At2).Flourin merupakan unsur yang paling elektronegatif sehingga hanya terdapat dalam keadaan oksidasi -1. Unsur halogen lain dapat berada dalam keadaan oksidasi yang positif (hingga +7) bila berkombinasi dengan unsur yang lebih elektronegatif seperti oksigen. Cara mereduksi unsur halogen yaitu Jika sifat pereduksinya semakin besar maka nilai potensial pereduksinya semakin kecil. I dapat mereduksi unsur yang ada diatasnya karena unsur I memiliki daya pereduksi yang paling besar dari pada Cl, Br dan F. Cara mengoksidasi unsur halogen yaitu: semakin ke bawah sifat pengoksidasi semakin berkurang. Cl2 dapat mengoksidasi I- karena nilai potensial reduksi Cl lebih besar dibandingkan nilai potensial reduksi I (Willbraham, 1992).
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah mahasiswa dapat mempelajari sifat – sifat unsur halogen dan senyawanya (Tim Dosen Kimia Anorganik I, 2013).
Pada percobaan ini dilakukan beberapa percobaan yang terdiri beberapa perlakuan yaitu pembuatan unsur halogen dan uji sifat- sifat unsur halogen. Pada Percobaan pertama yaitu :
a.       Pembuatan unsur halogen
     Pada percobaan ini terdiri dari beberapa perlakuan, dimana pada percobaan ini digunakan 2 tabung reaksi. Pada tabung reaksi I diisi dengan MnO2 sebanyak 0,5 gram yang ditambahkan dengan HCl pekat dan kemudian di tutupi dengan kertas saring yang telah ditetesi dengan indicator PP dan NaOH. Pada perlakua ini larutan berubah warna menjadi hitam, dan warna pada ungu pada kertas saring lambat hilang. Kemudian pada tabung reaksi II dimasukkan 0,5 gram KMnO4 ditambahkan dengan HCl pekat kemudian ditutupi dengan kertas saring yang telah ditetesi dengan indicator PP dan NaOH, yang menghasilkan larutan berwarna ungu dan terdapat gelembung gas pada tabung serta warna ungu pada kertas saring cepat hilang.pada kedua perlakuan tersebut dapat menunjukkan bahwa Pada saat kertas saring ditetesi dengan larutan NaOH dan indikator PP warna kertas saring berubah menjadi warna ungu, hal ini disebabkan karena apabila larutan indiator PP dicampur dengan larutan basa warnanya akan berubah menjadi warna ungu karena larutan NaOH bersifat basa kuat. Perubahan warna yang terjadi pada kertas saring tersebut menandakan bahwa dalam tabung reaksi tersebut terdapat gas Cl2, dimana gas Cl2 bereaksi dengan ion Na+ pada senyawa NaOH yang menghasilkan garam NaCl, sehingga senyawa tersebut bersifat basa kuat, hal ini dikarenakan NaOH (basa kuat) ternetralisasi oleh HCl pekat yang bersifat asam kuat. Sedangkan fungsi dari menutup tabung dengan menggunakan kertas saring yaitu untuk menunjukan apakah larutan tersebut dapat dikatakan bersifat asam atau basa. Dan fungsi dari kertas saring yang telah ditetesi dengan NaOH dan indikator pp adalah untuk mengidentifikasi adanya gas klorin (Svehla G, 1995).
    Pada Percobaan ini, terjadi reaksi redoks dimana pada tabung reaksi pertama yang berisi MnO2, MnO2 berfungsi sebagai okasidator yang mengoksidasi Cl sehingga bilangan oksidasi Cl meningkat dari -1 menjadi 0, sedangkan Mn sendiri mengalami reaksi reduksi dengan penurunan bilangan oksidasi dari +4 menjadi +2. Sedangkan pada tabung reaksi kedua yang berisi KmnO4, KMnO4 juga berfungsi sebagai oksidator sama dengan MnO2. KMnO4 akan mengoksidasi Cl sehingga Cl mengalami reaksi oksidasi yang ditandai dengan perubahan bilangan oksidasi dari  -1 menjadi 0. Sedangkan Mn pada KMnO4 mengalami reaksi reduksi dengan perubahan bilangan oksidasi dari +7 menjadi +2 . Dimana unsur halogen merupakan oksidator kuat di bandingkan dengan unsur lain. Dan reduksi itu sendiri merupakan penangkapan elektron atau reaksi terjadi penurunan bilangan oksidasi, untuk KMnO4  dan MnO2 sebagai pengoksidator, sementara oksidator dimana terjadinya reduksi, sedangkan reduktor dimana terjadinya bilangan oksidasi (Svehla G, 1995).

b.      Uji sifat- sifat unsure halogen.
Pada percobaan ini dibagi menjadi dua bagian dengan beberapa perlakuan. Pada uji sifat- sifat unsure halogen yang pertama yaitu dengan menggunakan 4 buah tabung reaksi yang masing- masing di isi dengan AgNO3 1 ml kemudian pada tiap- tiap tabung di tambahkan dengan larutan yang berbeda- beda yaitu 1 ml NaF, KCl, KBr, KI. Pada tabung I yaitu ketika AgNO3 ditambahkan dengan NaF, larutannya menjadi bening dan tingkat kelarutan nya paling larut, pada tabung II, AgNO3 di tambahkan dengan KCl menghasilkan larutannya sedikit keruh, dan kelarutannya banyak larut, pada tabung II, larutan AgNO­3 di tambahkan dengan KBr menghasilkan larutannya keruh dan tingkat kelarutannya sedikit larut sedangkan untuk AgNO3 ditambahkan dengan KI, larutannya berwarna kuning keruh dan tingkat kelarutannya paling sukar larut. Dengan kata lain jika diurutkan sesuai dengan tingkat kelarutannya yaitu NaF > KCl > KBr > KI ha ini di karenakan NaF lebih mudah bereaksi dengan AgNO jika dibandingkan dengan senyawa lainnya. Adapun fungsi Larutan AgNO3 pada perlakuan ini yaitu untuk membedakan kereaktifan dari keempat larutan tersebut yang dilihat dari endapan yang terbentuk dari larutan NaF,KCl,KBr dan KI . Dari percobaan dapat terlihat bahwa tingkat kelarutan dari unsur halogen dalam AgNO3 yang ditambahkan dengan NaF, KCl, KBr dan KI, maka kereaktifan semakin ke bawan semakin kecil (F>Cl>Br>I) (Svehla G. 1985).
Pada percobaan yang kedua yaitu dengan menggunakan 4 buah tabung reaksi yang masing – masing di isi dengan FeCl3 dan NaOH.hasil yang diperoleh yaitu larutan berwarna kuning bening, setelah itu pada setiap tabung di tambahkan dengan larutan yang berbeda- beda yaitu untuk tabung I larutan ditambahkan dengan 1 ml NaF, ketika di tambahkan dengan larutan NaF, larutan berubah menjadi kuning keruh kemudian ditambahkan dengan CHCl­3 menghasilkan larutan berwarna bening keruh dan tidak menyatu. pada tabung II ketika ditambahkan dengan KCl, larutan berubah menjadi kuning muda, setelah itu di tambahkan lagi degan CHCl3, larutan berubah menjadi tidak menyatu dan tidak berubah warna.  Pada tabung III di tambahkan dengan KBr menghasilkan larutan berwarna bening tua, setelah ditambahkan dengan CHCl3 menghasilkan larutan tidak menyatu dan berwarna kuning tua. dan ketika di tambahkan dengan KI pada tabung IV, menghasilkan larutan berwarna merah pekat serta ada sedikit endapan hitam, pada saat di tambahkan dengan CHCl3 larutan tidak menyatu dan tetap berwarna merah pekat. Adapun fungsi dari FeCl3 dan NaOH digunakan adalah untuk membentuk senyawa koloid Fe(OH)3 yaitu berupa sol/gel sedangkan Fungsi penambahan  CHCl3 yaitu untuk mengetahui tingkat kepolaran dari unsur – unsur halogen. Adapun  hasil percobaan yang diperoleh unsur halogen yang tingkat kepolarannya paling rendah adalah I- dimana kepolaran unsur-unsur halogen berkurang dari atas ke bawah karena semakin reaktif molekul halogen menyebabkan ikatan semakin mudah diputuskan sehingga energi ikatan relatif kecil dan menyebabkan kereaktifan dan kepolaran berkurang (Willbraham, 1992).


VIII.         Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini  yaitu sebagai berikut :
1.         Gas klorin dapat dibuat dengan menggunakan Kalium Permanganat (KMnO4), MnO2 Dan Asam Klorida Pekat (HCl).
2.         Kelarutan unsur halogen cenderung semakin kecil F > Cl > Br > I karena dipengaruhi oleh kekuatan ikatan dan polaritas ikatan.
3.         Kepolaran unsur halogen dari atas kebawah dalam satu golongan semakin kecil F>Cl>Br>I.


DAFTAR PUSTAKA

Svehla, G. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif. Jakarta:PT. Kalman Media Pusaka.
Tim Dosen Kimia Anorganik 1. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik 1. Fkip UNTAD. Palu.
Willbraham. 1992. Kimia Organik 1. Jakarta. Erlangga





Tidak ada komentar:

Posting Komentar