PERCOBAAN IV
Karakteristik
Unsur – Unsur Halogen
I.
Tujuan.
Adapun tujuan pada percobaan ini adalah
mahasiswa dapat mempelajari sifat- sifat unsur halogen dan senyawa.
II.
Alat dan Bahan.
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam
percobaan ini adalah sebagai berikut :
A.
Alat.
1.
Spatula
2.
Pipet Tetes
3.
Rak Tabung
Reaksi
4.
Tabung Reaksi
B.
Bahan.
1.
Kloroform
2.
Larutan KI 0,5 M
3.
Larutan KBr 0,5
M
4. Larutan NaF
0,5 M
5. Larutan KCl
0,5 M
6. Larutan
AgNO3 0,1 M
7. Larutan NaOH
0,1 M
8. Indikator PP
9. Padatan KMnO4
10. Padatan MnO2
11. Kertas
Saring
12. Larutan HCl
Pekat
13.
Larutan PeCl3
0,5 M
Adapun hasil pengamatan dari percobaan ini adalah
sebagai berikut :
·
D1. A : Pembuatan Unsur Halogen
No.
|
Perlakuan
|
Hasil
Pengamatan
|
1.
|
0,5
gram MnO2 + HCl pekat ditutupi kertas saring yang telah ditetesi
indicator PP dan NaOH
|
Larutan
berwarna hitam, warna ungu pada kertas saring lambat hilang
|
2.
|
0,5
gram KMnO4 + HCl ditutupi kertas saring yang telah ditetesi
indicator PP dan NaOH
|
Larutan
berwarna ungu dan terdapat gelembung gas, warna ungu pada kertas saring cepat
hilang
|
·
D2. A : Uji
Sifat – Sifat Unsur Halogen
No.
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
|
1.
|
NaF + AgNO3
|
Larutan bening dan kelarutan paling
larut (++++)
|
|
2.
|
KCl + AgNO3
|
Larutan sedikit keruh dan kelarutannya
(+++)
|
|
3.
|
KBr + AgNO3
|
Larutan keruh dan kelarutan (++)
|
|
4.
|
KI + AgNO3
|
Larutan warna kuning keruh dan
kelarutannya (+)
|
|
Keterangan :
(++++) : Paling Larut
(+++) : Banyak Larut
(++) : Sedikit Larut
(+) : Sukar Larut
·
D2. B : Uji
Sifat – Sifat Unsur Halogen
No.
|
Perlakuan
|
Hasil
Pengamatan
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
1
ml FeCl3 + 1 ml NaOH
1
ml FeCl3 + 1 ml NaOH + 1 ml NaF
1
ml FeCl3 + 1 ml NaOH + 1 ml KCl
1
ml FeCl3 + 1 ml NaOH + 1 ml KBr
1
ml FeCl3 + 1 ml NaOH + 1 ml KI
|
Larutan
kuning bening
Larutan
menjadi kuning keruh
Larutan
berwarna kuning muda
Larutan
berwarna bening tua
Larutan
berwarna merah pekat dan ada sedikit endapan hitam
|
6.
7.
8.
9.
|
1
ml FeCl3 + 1 ml NaOH + 1 ml NaF + 1 ml CHCl3
1
ml FeCl3 + 1 ml NaOH + 1 ml KCl + 1 ml CHCl3
1
ml FeCl3 + 1 ml NaOH + 1 ml KBr + 1 ml CHCl3
1
ml FeCl3 + 1 ml NaOH + 1 ml KI + 1 ml CHCl
|
Larutan
bening keruh dan tidak menyatu
Larutan
tidak menyatu dan tidak berubah warna
Larutan
tidak menyatu dan tetap berwarna kuning tua
Larutan
tidak menyatu dan tetap berwarna merah pekat
|
VII. Pembahasan
Halogen berasal dari bahasa yunani yang
berarti pembentukkan garam. Unsur-unsur golongan halogen yang terhimpun dalam
golongan 17 pada system periodic semuanya bereaksi secara langsung dengan logam
membentuk garam dan juga sangat reaktif dengan beberapa unsur non logam.
Fluorin merupakan unsur yang paling reaktif. Semua unsur halogen mempunyai
tujuh elekrtron valensi. Unsur-unsur halogen menunjukan kemiripan golongan yang
sangat dekat . Fluorin (unsur pertama dalam golongan halogen) berbeda dalam
beberapa hal dengan unsur-unsur lainnya yang segolongan. (Wulanda K. Daud.
2007).
Unsur golongan VIIA ini merupakan
unsur nonlogam paling reaktif. Unsur-unsur ini tidak ditemukan di alam dalam
keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Oleh karena itu unsur-unsur
nonlogam ini dinamakan halogen, yang berasal dari kata halo dan genes yang artinya pembentuk garam. Unsur
nonlogam yang termasuk ke dalam golongan Halogen yaitu Fluor (F2),
Klor (Cl2), Brom (Br2), Iodium (I2), dan
Astatin (At2).Flourin merupakan unsur yang paling
elektronegatif sehingga hanya terdapat dalam keadaan oksidasi -1. Unsur halogen
lain dapat berada dalam keadaan oksidasi yang positif (hingga +7) bila
berkombinasi dengan unsur yang lebih elektronegatif seperti oksigen. Cara
mereduksi unsur halogen yaitu Jika sifat pereduksinya semakin besar maka nilai
potensial pereduksinya semakin kecil. I dapat mereduksi unsur yang ada
diatasnya karena unsur I memiliki daya pereduksi yang paling besar dari pada
Cl, Br dan F. Cara mengoksidasi unsur halogen yaitu: semakin ke bawah sifat
pengoksidasi semakin berkurang. Cl2 dapat mengoksidasi I-
karena nilai potensial reduksi Cl lebih besar dibandingkan nilai potensial
reduksi I (Willbraham, 1992).
Adapun
tujuan dari percobaan ini adalah mahasiswa dapat mempelajari sifat – sifat unsur
halogen dan senyawanya (Tim Dosen Kimia Anorganik I, 2013).
Pada
percobaan ini dilakukan beberapa percobaan yang terdiri beberapa perlakuan
yaitu pembuatan unsur halogen dan uji sifat- sifat unsur halogen. Pada
Percobaan pertama yaitu :
a.
Pembuatan unsur halogen
Pada percobaan ini terdiri dari beberapa
perlakuan, dimana pada percobaan ini digunakan 2 tabung reaksi. Pada tabung
reaksi I diisi dengan MnO2 sebanyak 0,5 gram yang ditambahkan dengan
HCl pekat dan kemudian di tutupi dengan kertas saring yang telah ditetesi
dengan indicator PP dan NaOH. Pada perlakua ini larutan berubah warna menjadi
hitam, dan warna pada ungu pada kertas saring lambat hilang. Kemudian pada
tabung reaksi II dimasukkan 0,5 gram KMnO4 ditambahkan dengan HCl
pekat kemudian ditutupi dengan kertas saring yang telah ditetesi dengan
indicator PP dan NaOH, yang menghasilkan larutan berwarna ungu dan terdapat
gelembung gas pada tabung serta warna ungu pada kertas saring cepat hilang.pada
kedua perlakuan tersebut dapat menunjukkan bahwa Pada saat kertas saring
ditetesi dengan larutan NaOH dan indikator PP warna kertas saring berubah
menjadi warna ungu, hal ini disebabkan karena apabila larutan indiator PP
dicampur dengan larutan basa warnanya akan berubah menjadi warna ungu karena
larutan NaOH bersifat basa kuat. Perubahan warna yang terjadi pada kertas
saring tersebut menandakan bahwa dalam tabung reaksi tersebut terdapat gas Cl2,
dimana gas Cl2 bereaksi dengan ion Na+ pada senyawa NaOH
yang menghasilkan garam NaCl, sehingga senyawa tersebut bersifat basa kuat, hal
ini dikarenakan NaOH (basa kuat) ternetralisasi oleh HCl pekat yang bersifat
asam kuat. Sedangkan fungsi dari menutup tabung dengan menggunakan kertas
saring yaitu untuk menunjukan apakah larutan tersebut dapat dikatakan bersifat
asam atau basa. Dan fungsi
dari kertas saring yang telah ditetesi dengan NaOH dan indikator pp adalah
untuk mengidentifikasi adanya gas klorin (Svehla G, 1995).
Pada
Percobaan ini, terjadi reaksi redoks dimana pada tabung reaksi pertama yang
berisi MnO2, MnO2 berfungsi sebagai okasidator yang
mengoksidasi Cl sehingga bilangan oksidasi Cl meningkat dari -1 menjadi 0,
sedangkan Mn sendiri mengalami reaksi reduksi dengan penurunan bilangan
oksidasi dari +4 menjadi +2. Sedangkan pada tabung reaksi kedua yang berisi
KmnO4, KMnO4 juga berfungsi sebagai oksidator sama dengan
MnO2. KMnO4 akan mengoksidasi Cl sehingga Cl mengalami
reaksi oksidasi yang ditandai dengan perubahan bilangan oksidasi dari -1 menjadi 0. Sedangkan Mn pada KMnO4
mengalami reaksi reduksi dengan perubahan bilangan oksidasi dari +7 menjadi +2 . Dimana unsur halogen merupakan
oksidator kuat di bandingkan dengan unsur lain. Dan reduksi itu sendiri
merupakan penangkapan elektron atau reaksi terjadi penurunan bilangan oksidasi,
untuk KMnO4 dan MnO2 sebagai
pengoksidator, sementara oksidator dimana terjadinya reduksi, sedangkan
reduktor dimana terjadinya bilangan oksidasi (Svehla G,
1995).
b. Uji
sifat- sifat unsure halogen.
Pada percobaan ini dibagi menjadi dua bagian dengan
beberapa perlakuan. Pada uji sifat- sifat unsure halogen yang pertama yaitu dengan
menggunakan 4 buah tabung reaksi yang masing- masing di isi dengan AgNO3
1 ml kemudian pada tiap- tiap tabung di tambahkan dengan larutan yang berbeda-
beda yaitu 1 ml NaF, KCl, KBr, KI. Pada tabung I yaitu ketika AgNO3
ditambahkan dengan NaF, larutannya menjadi bening dan tingkat kelarutan nya
paling larut, pada tabung II, AgNO3 di tambahkan dengan KCl
menghasilkan larutannya sedikit keruh, dan kelarutannya banyak larut, pada
tabung II, larutan AgNO3 di tambahkan dengan KBr menghasilkan
larutannya keruh dan tingkat kelarutannya sedikit larut sedangkan untuk AgNO3
ditambahkan dengan KI, larutannya berwarna kuning keruh dan tingkat
kelarutannya paling sukar larut. Dengan kata lain jika diurutkan sesuai dengan
tingkat kelarutannya yaitu NaF > KCl > KBr > KI ha ini di karenakan
NaF lebih mudah bereaksi dengan AgNO3 jika dibandingkan dengan
senyawa lainnya. Adapun fungsi Larutan AgNO3 pada perlakuan ini
yaitu untuk membedakan kereaktifan dari keempat larutan tersebut yang dilihat
dari endapan yang terbentuk dari larutan NaF,KCl,KBr dan KI . Dari percobaan
dapat terlihat bahwa tingkat kelarutan dari unsur halogen dalam AgNO3
yang ditambahkan dengan NaF, KCl, KBr dan KI, maka kereaktifan semakin ke bawan
semakin kecil (F>Cl>Br>I) (Svehla G. 1985).
Pada percobaan yang kedua yaitu dengan
menggunakan 4 buah tabung reaksi yang masing – masing di isi dengan FeCl3
dan NaOH.hasil yang diperoleh yaitu larutan berwarna kuning bening, setelah itu
pada setiap tabung di tambahkan dengan larutan yang berbeda- beda yaitu untuk
tabung I larutan ditambahkan dengan 1 ml NaF, ketika di tambahkan dengan
larutan NaF, larutan berubah menjadi kuning keruh kemudian ditambahkan dengan
CHCl3 menghasilkan larutan berwarna bening keruh dan tidak menyatu.
pada tabung II ketika ditambahkan dengan KCl, larutan berubah menjadi kuning
muda, setelah itu di tambahkan lagi degan CHCl3, larutan berubah
menjadi tidak menyatu dan tidak berubah warna. Pada tabung III di tambahkan dengan KBr
menghasilkan larutan berwarna bening tua, setelah ditambahkan dengan CHCl3
menghasilkan larutan tidak menyatu dan berwarna kuning tua. dan ketika di
tambahkan dengan KI pada tabung IV, menghasilkan larutan berwarna merah pekat
serta ada sedikit endapan hitam, pada saat di tambahkan dengan CHCl3 larutan
tidak menyatu dan tetap berwarna merah pekat. Adapun fungsi dari FeCl3 dan
NaOH digunakan adalah untuk membentuk senyawa koloid Fe(OH)3 yaitu berupa
sol/gel sedangkan Fungsi penambahan CHCl3
yaitu untuk mengetahui tingkat kepolaran dari unsur – unsur halogen.
Adapun hasil percobaan yang diperoleh
unsur halogen yang tingkat kepolarannya paling rendah adalah I- dimana
kepolaran unsur-unsur halogen
berkurang dari atas ke bawah karena semakin reaktif molekul halogen menyebabkan
ikatan semakin mudah diputuskan sehingga energi ikatan relatif kecil dan
menyebabkan kereaktifan dan kepolaran berkurang (Willbraham,
1992).
VIII.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh
dari percobaan ini yaitu sebagai berikut
:
1.
Gas klorin dapat dibuat dengan
menggunakan Kalium Permanganat (KMnO4), MnO2 Dan Asam
Klorida Pekat (HCl).
2.
Kelarutan unsur halogen cenderung
semakin kecil F > Cl > Br > I karena dipengaruhi oleh kekuatan ikatan
dan polaritas ikatan.
3.
Kepolaran unsur halogen dari atas
kebawah dalam satu golongan semakin kecil F>Cl>Br>I.
DAFTAR PUSTAKA
Svehla,
G. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik
Kualitatif. Jakarta:PT. Kalman Media Pusaka.
Tim Dosen Kimia
Anorganik 1. 2013. Penuntun Praktikum
Kimia Anorganik 1. Fkip UNTAD. Palu.
Willbraham.
1992. Kimia Organik 1. Jakarta.
Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar